Indische Klerk (GPI) Vs GBM

Setelah beberapa waktu penasaran dengan istilah GBM GPI, akhirnya penasaran itu hilang juga setelah pdt Vensen Siar dan Pdt Dr. Campbel Nelson menerangkannya melalui Forum Komar (thanks 4 infonya pak Vensen dan my lecturer pak Campbel). tapi infonya masih pelit, karena tidak menjelaskan lebih dalam tentang hal tsb (apa karena pertanyaannya hanya berhubungan dengan mohon konfirmasi, atau beranggapan bahwa semua su balajar Sejarah gereja jadi su seharus tahu???) What ever alasannya, rasa penasaran ini dituangkan dengan bertanya pada om wiki (wikipedia). dan eng ing enggg... dapat lengkapnya. kebutulah om wiki sonde keberatan untuk beta share dia pung ilmu, maka melalui media ini beta coba sampaikan tentang Indische Klerk berdasarkan infonya dari om wiki.

yuuup begini infonya....

konon kabarnya (versi om wiki) Gereja Protestan di Indonesia (GPI) lahir di Ambon, Maluku pada tahun 1605, dengan nama De Protestantsche Kerk in Nederlandsch-Indie, atau lebih dikenal dengan Indische Kerk seperti yang sudah dikatakan oleh pak Campbel.ini adalah gereja hasil zending Belanda di Indonesia (kalau sonde salah). dari Ambon, GPI atau Indische Klerk (what everlah namanya) kemudian pindah ke Jakarta karena bos-nya yakni Gubernur Jenderal berpindah ke jakarta atau yang doloe oerang sebut Batavia. Waktu pindahnya menurut om wiki tahun 1619. Gereja ini melanjutkan jemaat yang sudah ditinggalkan oleh misi portugis dan semakin luas yang meliputi: Maluku, Minahasa, Kepulauan Sunda (doloe: NTT dan Sumbawa, Bali), Jawa dan Sumatra. nah Indische Kkerk yang sudah disarani dalam nama bahasa Indonesia ini dengan sebutan Gereja Protestan di Indonesia (GPI) salah satunya ada di NTT yang namanya GMIT

ok, untuk konteks GPI ataupun Indische Klerk beta pikir su jelas (kalau ada yang belum jelas, anggap saja su jelas eee...), tapi karmana lagi dengan embel-embel Gereja Bagian Mandiri di depan GPI itu.... tenang om Wiki ju sudah kasih tahu...

Pada awalnya hanya ada satu gereja yang namanya tadi Indische Klerk di Indonesia yang wilayahnya sangat luas. saking karena luasnya (karena meliputi seluruh Indonesia) maka di beberapa daerah timbul persoalan dalam pelayanan (katong bayangkan saja pada konteks bernegara, jika tidak ada kabupaten atau propinsi, maka betapa sulitnya kita urus sesuatu hingga jakarta). nah atas dasar itulah, para pendeta melakukan pertemuan pada tahun 1927 untuk menjawab masalah pelayanan (kira-kira mirip ke sidang Sinode GMIT ko sonde eee???)

Sebenarnya seh ada banyak perbedaan pendapat yang muncul dalam pertemuan tersebut dalam rangka menjawab persoalan pelayanan. apakah gereja harus berdiri sendiri? Tapi bagaimana dengan keesaan gereja kalau geereja itu berdiri sendiri? barangkali 2 hal ini menganjal dalam upaya mencari jalan keluar. hal-hal yang menganjal itu akhirnya terpecahkan. dengan di pimpin oleh Roh Kudus, para pendeta menghasilkan butir kesepakatan sikap yakni keesaan gereja tetap dipertahankan tetapi wilayah-wilayah yang memiliki kekhususan diberi kemandirian yang lebih besar untuk mengatur pelayanannya sendiri. Sikap dalam pertemuan ini kemudia dibawa pada Rapat Besar tahun 1933 dan hasilnya jemaat-jemaat di Minahasa, Maluku, dan Timor diberikan keleluasan untuk menjadi gereja mandiri dalam persekutuan De Protestantsche Kerk in Nederlandsch–Indie.

Barangkali inilah yang menjadi dasar pemakaian istilah Gereja Bagian Mandiri Gereja Protestan Indonesia. menurut om Wiki sekarang ada ada 12 gereja bagian mandiri Indische Klerk atau GPI dengan pembagiannya sebagai berikut:
Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) yang pertama kali dimekarkan yakni pada tahun 1934
Gereja Protestan Maluku (GPM) yang dimekarkan satu tahun kemudian yakni 1935
Gereja Masehi Ijili di Timor (GMIT) yang baru dimekarkan pada tahun 1947, konon kabarnya keterlamnatan ini diakibatkan pada pecahnya perang dunia II
Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) yang dimekarkan pada tahun 1948 pada Sidang Sinode di Bogor. pemberian nama ini ditujukan pada jemaat Indische Klerk yang berada di bagian barat dari GMIM,GPM dan GMIT. pada sidang ini juga sebutan Indische klerk "dipermandikan" dengan nama Gereja Protestan di Indonesia
Gereja Protestan Indonesia di Donggala (GPID) yang dimekarkan pada 1964)
Gereja Protestan Indonesia di Buol Toli-Toli (GPIBT) yang dimekarkan pada tahun 1964
Gereja Protestan Indonesia di Gorontalo (GPIG) yang dimekarkan pada tahun 1964
Gereja Kristen Luwuk Banggai (GKLB) yang dimekarkan pada tahun 1976
Gereja Protestan Indonesia di Papua (GPI Papua) pada tahun 1985
Pada tahun 2000 jemaat-jemaat di daerah Banggai Kepulauan dimekarkan menjadi gereja yang mandiri dengan nama: Gereja Protestan Indonesia Banggai Kepulauan (GPIBK).
yang kesebelas dan kedua belas merupakan gereja lain yang menyatakan diri masuk ke dalam lingkungan GPI yaitu: Indonesian Ecumenical Christian Church (IECC)pada tahun 1998 dan Gereja Masehi Injili di Talaud (GERMITA) pada tahun 2002.

Eh sebelum beta capek tulis, b hanya mau tambahkan satu point yang beta dapat dari om wiki tentang konsep keesaan yang wajib dikuti oleh seluruh anggota. point keesaan itu antara lain :
Sidang-sidang gerejawi yang dilakukan satu kali setahun dan satu kali lima tahun untuk evaluasi dan penyusunan program kerja yang bersifat ekumenis.
Dokumen keesaan yang diterima dan diberlakukan dalam pergaulan ekumenis antara GBM ini yaitu: Pemahaman Iman GPI, Kepejabatan, dan Peribadahan.
Komitmen bersama bahwa GBM-GPI sebagai gereja saudara tidak boleh mendirikan gerejanya dalam wilayah gereja yang lain. Dengan komitmen ini maka apabila warga jemaat dari satu GBM yang karena tugas, berpindah ke satu wilayah lain di mana GBM yang lainnya sudah ada maka mereka dianjurkan untuk masuk dalam GBM itu (untuk yang satu ini Auto kritik pada GMIT yang masih menjadi anggota GBM-GPI: kenapa mendirikan GMIT di Batam yang dari kesepakatan masuk wilayah GPIB?)
Memiliki akar tradisi ajaran gereja yang sama termasuk sakramen, yaitu baptisan dan perjamuan kudus.


terakhir GBM PGI bukan Super Church. GBM PGI hanya merupakan Gereja yang mengakui keesaan tetapi menyadari akan keperbegaiannya. Oleh karena itu GPI merupakan satu dari kepelbagaian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar